05 September 2011

Syahid...!

Sehari dua ini terpapar di dada akhbar dan di kaca TV berita kematian wartawan BernamaTv, terbunuh di Somalia. Tokoh-tokoh agama menyifatkan kematian itu sebagai Syahid, mereka termasuklah Penasihat Majlis Agama Islam Johor, Datuk Noh Gadut.

Apa makna syahid.? Syahid (assyahiid) adalah Syaahid (Asy-Syaahid), iaitu bererti saksi, dan juga hadir (berada) di jannah. Imam Al-Qurthubi berkata: “Inilah pendapat yang benar”.



Diantara pengertian ‘syahid’ yang lebih kuat menurut Abu Ibrahim Al-Mishri ialah:
“Karena dia memiliki saksi (syahid) atas kematiannya. Saksi itu adalah darahnya sendiri, karena di hari kiamat nanti ia akan dibangkitkan oleh Allah dengan lukanya yang mengalirkan darah” (Lihat Al-Majmu’ An-Nawawi 1/277). Tetapi ia juga menyebutkan bahwa adakalanya orang yang syahid lukanya tak memancarkan darah.
Dari Abu Hurairah r.a : Nabi s.a.w bersabda:-"Apa menurut kalian tentang orang yang mati syahid?" Mereka menjawab: "Wahai Rasulullah, mati syahid adalah buat mereka yang dibunuh fisabilillah." Rasulullah bersabda: "Jika demikian saja, maka syuhada umatku sedikit." Mereka bertanya: "Lalu, siapa mereka Ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Barangsiapa dibunuh dijalan Allah itulah Syahid, dan barangsiapa mati fisabilillah itulah syahid, yang mati kerana taun maka dia syahid, dan siapa yang mati kerana sakit perut dia syahid." (Hadis Riwayat Muslim)

Muslim yang maut ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah. Siapa yang berjuang membela harta miliknya, jiwanya, keluarganya, agamanya, dan meninggal dalam perjuangannya itu, maka ia meninggal fi sabilillah atau mati syahid. Mati syahid merupakan cita-cita tertinggi umat Islam. Salah satu jalan menuju mati syahid adalah berjuang di jalan Allah.

Jenis-jenis Syahid:-

1. Syahid Dunia Akhirat

Syahid dunia akhirat adalah orang yang terbunuh ketika berperang di jalan Allah dengan niat yang ikhlas,  Jenis inilah yang merupakan syahid yang sempurna dan syahid yang paling utama, baginya pahala dari sisi Allah Yang Maha Agung. Soal niat ikhlas atau tidaknya, hanya dia dan Allah yang tahu. Manusia hanya menghukumi secara zhahir bahwa dia mati terbunuh di jalan Allah. Sehingga dia layak disebut sebagai syahid. Jenazahnya tidak perlu dimandikan, dikafankan,  disholatkan, hanya dikebumikan dengan pakaian lengkap tatkala ia terbunuh syahid.

2. Syahid Dunia

Orang yang terbunuh ketika dia berperang, tetapi dia tidak ikhlas karena Allah, bukan demi menegakkan kalimat Allah (Islam). Lebih kepada kerana dunia. Untuk syahid jenis pertama dan kedua ini, terdapat beberapa pendapat. Menurut pendapat Al-Ahnaf (Hanafiyah), mereka tidak dimandikan, tidak dikafani tetapi disholatkan. Menurut Hanabilah (pengikut mazhab Hanbali) mereka tidak dimandikan, tidak dikafankan dan tidak disholatkan. Menurut Malikiyah : Mereka tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak juga di sholatkan. Dan, menurut Syafi’iyah, bahwa mereka tidak dimandikan, tidak dikafankan dan tidak pula disholatkan”

3. Syahid akhirat saja

Orang-orang yang mati karena tenggelam atau terbakar dan seumpamanya, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits Nabi. Orang yang termasuk kategori ini dimandikan, dikafani juga disholatkan.

Rasulullah bersabda:

"Bagi orang yang mati syahid ada 6 keistimewaan iaitu:
diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya meluncur keluar
melihat tempatnya didalam surga
dilindungi dari azab kubur
dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar
merasakan kemanisan iman, dikahwinkan dengan bidadari,
dan diperkenankan memeberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya"
(Hadis Riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Wallahu A’lam.











Tiada ulasan: