Sesungguhnya perintah menundukkan pandangan merupakan satu perintah dari Allah dan diajari oleh sunnah Nabi s.a.w. “Janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu satu perbuatan yang sangat keji dan seburuk-buruk jalan (dalam memenuhi fitrah)” (Al-isra : 32). Sungguh persahabatan lelaki perempuan, di facebook, friendster, di Sms, YM dan pelbagai lagi medan sebenarnya ianya meragukan dan dipenuhi syubhat. Tidak bersalah berkenalan, tidak bersalah apa-apa untuk seorang lelaki menjemput seorang muslimah menyertai rangkaian "facebook"nya.... Namun menjadi kesalahan bagi seorang muslim yang beriman dengan Allah dan rasul serta mengakui menuruti perintah Al-Qur'an dan sunnah untuk memaparkan gambar-gambar wanita dan lelaki sekalipun bertudung tetapi bercampur dalam sebuah gambar dengan tanpa keperluan yang mustahak dan darurat. Apakah kepentingan dan manfaat...??? Apakah ini adab dan teladan sunnah Rasulullah salallahualaihiwasalam ?
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan janganlah kamu melampaui batas sesungguhnya Allah tidak suka kepada golongan yang melampaui batas” (Al-Maidah : 87).
“Dan katakanlah kepada lelaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya" (An-Nur: 30).
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (An-Nur: 31). “Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, maka apabila dia keluar (dari rumah) , syaitan akan menghiasinya” (Dikeluarkan oleh Al Bazzar dan At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Irwaul Ghalil jilid I).
“ Sesunnguhnya nafsu itu sentiasa mengarah kepada kejahatan…” (Yusof : 53).
Baginda rasul pernah mengatakan : “Sesungguhnya tidaklah datang malu melainkan membawa kebaikan” (hadith sahih riwayat Bukhari no 6117 dan Muslim no 37).
Apakah jika ada kamera di zaman Rasulullah s.a.w, mungkin para sahabat ra akan bergambar dengan sahabat wanita dengan alasan mereka bergambar kenang-kenangan kononnya "ukhuwah fillah" di tepi lembah padang pasir nan indah atau di bawah rimbunan tamar, anggur & tin ?
“Dan sesungguhnya pada peribadi rasulullah itu sebagai contoh teladan yang terbaik.” (Surah Al-Ahzab : 21).
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan janganlah kamu melampaui batas sesungguhnya Allah tidak suka kepada golongan yang melampaui batas” (Al-Maidah : 87).
“Dan katakanlah kepada lelaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya" (An-Nur: 30).
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (An-Nur: 31). “Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, maka apabila dia keluar (dari rumah) , syaitan akan menghiasinya” (Dikeluarkan oleh Al Bazzar dan At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Irwaul Ghalil jilid I).
“ Sesunnguhnya nafsu itu sentiasa mengarah kepada kejahatan…” (Yusof : 53).
Baginda rasul pernah mengatakan : “Sesungguhnya tidaklah datang malu melainkan membawa kebaikan” (hadith sahih riwayat Bukhari no 6117 dan Muslim no 37).
Apakah jika ada kamera di zaman Rasulullah s.a.w, mungkin para sahabat ra akan bergambar dengan sahabat wanita dengan alasan mereka bergambar kenang-kenangan kononnya "ukhuwah fillah" di tepi lembah padang pasir nan indah atau di bawah rimbunan tamar, anggur & tin ?
“Dan sesungguhnya pada peribadi rasulullah itu sebagai contoh teladan yang terbaik.” (Surah Al-Ahzab : 21).
Tidak salah perempuan muslimah memaparkan gambarnya yang menutup aurat bersama-sama kawan-kawan perempuannya sekalipun hukumnya makruh dan dibenci serta boleh jatuh haram apabila mengundang fitnah....tetapi apabila dia memaparkan gambar dirinya (wanita) dengan kawan-kawan lelakinya maka ianya sudah jadi salah dan seolah-olah umat Islam ini sama sahaja seperti barat yang biasa bergambar lelaki perempuan kawan kenalan cuma hanya tudung yang membezakan. Sesungguhnya syariat Islam membataskan perhubungan lelaki dan wanita dalam apa jua keadaan yang tiada keperluan dan hendaklah hubungan itu berlangsung dengan menuruti syariat dan membawa manfaat bukan mudharat.
Rasulullah s.a.w bersabda : “Aku melihat ke dalam syurga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakkan penduduknya adalah wanita” (Hadith riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya).
Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi s.a.w bersabda : “Sesungguhnya penduduk syurga yang paling sedikit adalah wanita.” (hadith riwayat Muslim dan Ahmad).
Imam Qurthubi r.a mengulas hadits di atas katanya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk syurga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat kerana kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum lelaki dari akhirat disebabkan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tadzkirah halaman 369).
Sabda baginda rasulullah : " Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah swt di hari tiada naungan (perlindungan) selain dari perlindungan Allah...pemuda yang hidup dalam ibadah kepada Allah (jauh dari maksiat) ....pemuda yang apabila digoda oleh wanita yang cantik dan berkedudukan untuk melakukan maksiat lalu berkata : Sesungguhnya aku takut kepada Allah..." ( Hadith sahih riwayat Bukhari dan Muslim).
Segala puji bagi Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Rasulullah s.a.w bersabda : “Aku melihat ke dalam syurga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakkan penduduknya adalah wanita” (Hadith riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya).
Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi s.a.w bersabda : “Sesungguhnya penduduk syurga yang paling sedikit adalah wanita.” (hadith riwayat Muslim dan Ahmad).
Imam Qurthubi r.a mengulas hadits di atas katanya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk syurga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat kerana kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum lelaki dari akhirat disebabkan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tadzkirah halaman 369).
Sabda baginda rasulullah : " Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah swt di hari tiada naungan (perlindungan) selain dari perlindungan Allah...pemuda yang hidup dalam ibadah kepada Allah (jauh dari maksiat) ....pemuda yang apabila digoda oleh wanita yang cantik dan berkedudukan untuk melakukan maksiat lalu berkata : Sesungguhnya aku takut kepada Allah..." ( Hadith sahih riwayat Bukhari dan Muslim).
Segala puji bagi Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan